Kontak

| Phone : (021) 8690 6771 | WA : 0813 8742 8586 | Email : sales@automationindo.com

Jumat, 16 Maret 2018

Fungsi Sensor Suhu Pada Proses Pembuatan Kaca



Kaca terbentuk dari silika dan campuran soda kostik yang berasal garam dan batu fluks sehingga menghasilkan kekentalan.

Kebanyakan kaca tergolong sebagai kaca sodalime seperti kaca jendela, lampu, dan botol, yang terbuat dari silika (SiO2), fluks soda, (Na2O) dan stabilisator lime atau tanah liat kapur (CaO) dengan magnesia MgO yang sedikit dicampur dengan alumina (Al2O2). Sedangakan kaca borosilikat merupakan jenis kaca yang tahan panas, yang bahannya terbuat dari silika, boron oksida (B2O3), alumina dan soda, sehingga mempunyai titik leleh yang tinggi dan tidak mudah pecah saat dipanaskan. Sedangkan kaca pireks adalah kaca yang memiliki koefisien muat yang amat kecil, kaca ini terbentuk dari kaca silika yang dileburkan atau kuarsa yang melebur sendiri, dan 99,9% silika mempunyai titik leleh atau lebur sebesar 1.580 °C.



Saat sekarang industri kaca nasional sedang gencar untuk menambah kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan luar negeri, pemerintah memberikan apresiasi terhadap langkah ekspansi sektor tersebut karena akan memperkuat struktur industri di dalam negeri. Mereka melaporkan mengenai relokasi di Cikampek, Jawa Barat. Melalui pabrik baru ini, jumlah produksi ditargetkan meningkat 200 ribu ton dan rencananya beroperasi pada tahun 2019,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto seusai bertemu dengan CEO Asahi Glass Co. Ltd (AGC) Jepang, Takuya Shimamura beserta jajarannya di Kementerian Perindustrian. Namun yang menjadi kendala mereka dalam produksi adalah mereka sempat kekurangan stok garam selama tiga minggu yang digunakan untuk memproduksi soda kostik sebagai bahan baku kaca, oleh karena itu, Kemenperin terus mamacu ketersediaan bahan baku dan energi bagi industri sehingga tidak terkendala dalam proses produksinya.
Seperti mana yang telah direncanakan oleh pemerintahan Joko Widodo untuk fokus dalam pembangunan infrastruktur untuk industri kaca, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri  dan luar negeri.

Cara Pembuatan Kaca

  1. Peleburan
    Peleburan dilakukan di dalam tanur periuk atau tanur tangki, dengan kapasitas sekitar 2 ton atau kurang, tanur terssebut terbuat dari lempung pilihana atau platina agar tidak ikut meleleh saat proses peleburan tersebut. Suhu pada tanur mencapai suhu antara 1500°C. Setelah tanur regenarasi itu dipanaskan, suhunya harus dipertahankan sekurang-kurangnya 1200°C setiap waktu. Kebanyakan kalor hilang dari tanur melalui radiasi, dan hanya sebagian kecil yang termanfaatkan untuk pencairan.
  2. Pencetakan
    Kaca dapat dibentuk dengan mesin atau dengan cetak tangan. Faktor yang terpenting yang harus diperhatikan dalam cetak mesin (machine molding) adalah bahwa rancang mesin itu haruslah sedemikian rupa sehingga pencetakan barang kaca dapat diselesaikan dalam tempo beberapa detik saja. Dalam waktu yang sangat singkat ini kaca berubah dari zat cair viskos menjadi zat padat bening. Jadi, untuk pencetakan harus dilakukan dengan segera dan memperhatikan jarak bebas bantalan cetakan.
  3. Penyangaian
    Merupakan suatu proses untuk mengurangi regangan pada kaca, semua kaca harus disangai (anneal), baik barang kaca yang dibuat dengan mesin maupun yang dibuat dengan tangan. Secara singkat, penyangaian menyangkut dua macam operasi, yaitu:
    1. Menahan suhu pada kaca di atas suhu krisis selama beberapa waktu yang cukup lama sehingga mengurangi regangan-regangan dalam, dengan jalan pengaliran plastic sehingga regangannya kurang dari batas maksimum yang ditentukan.2. Mendinginkan massa kaca sampai suhu kamar secara perlahan, sehingga regangan itu berada disuhu batas maksimum leher atau tungku penyaringan.
  4. Penyelesaian
    Tahapan terakhir adalah penyelesaian. Operasi ini menyangkut hal-hal sebagai berikut:
    o> Pembersihan
    o> Penggosokan
    o> Pemolesan
    o> Pemotongan
    o> Gosok-semprot dengan pasir
    o> Pemasangan email klasifikasi kualitas
    o> Pengukuran

Pemakaian kaca di kehidupan sehari-hari :

  1. Kaca Las
  2. Kaca Mata
  3. Kaca Otomotif
  4. Kaca Arsitektur
  5. Kaca Terapan
  6. Kaca Material Elektronik
  7. Kaca Peralatan Optik

Untuk mensupport kualitas industri kaca nasional dibutuhkan material dan teknologi yang bagus dalam proses pembuatan kaca, diantara proses pembuatan kaca yang sangat diperhatikan adalah suhu, baik dalam proses peleburan dan penyangaian, agar dapat mengontrol suhu tersebut dibutuhkan alat ukur yang presisi dan tahan terhadap panas itu sendiri, alat ukur tersebut biasa disebut dengan sensor suhu / sensor temperature / thermoimager / sensor thermal, dll. Sensor yang kami rekomendasikan untuk kebutuhan suhu tinggi dan tahan terhadap situasi panas itu sendiri adalah Micro Epsilon. Micro Epsilon dapat membantu anda dalam menangani masalah pengontrolan suhu atau pengukuran suhu diruang pemanas, sensor tersebut mampu mengukur suhu -50 derajat celcius hingga suhu 2200 derajat celcius.

Untuk Konsulatasi dan Pembelian silahkan hubungi :


Telp : (021) 8690 6777 / 0816 1740 8890

WA : 0813 8742 8586

Email : sales@automationindo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar